Panduan Pelatihan Teknik Bercocok Tanam Hidroponik

Minimnya lahan pertanian di kota menyebabkan munculnya konsep urban farming. Urban farming merupakan konsep memindahkan pertanian konvensional ke pertanian di perkotaan. Tujuan urban farming yaitu untuk menopang kebutuhan pangan di perkotaan. Dengan urban farming masyarakat di perkotaan dapat menanam tanpa membutuhkan lahan yang luas. Urban farming dapat dengan mudah dilakukan di pekarangan rumah, taman, dll. Kegiatan menanam dan menumbuhkan tanaman di area padat penduduk dapat ditujukan sebagai konsumsi pribadi maupun untuk didistribusi ke orang lain. Salah satu teknik urban farming adalah teknik hidroponik. 

Hidroponik merupakan teknik penanaman yang menggunakan air tanpa menggunakan media tanah dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tanaman. Kelebihan hidroponik menurut buku Urban farming bertani kreatif sayur, hias & buah yaitu,
  • Penggunaan air lebih efisien dan bisa didaur ulang 
  • Kontrol lebih baik sehingga menghasilkan tanaman yang sehat 
  • Tidak menggunakan pupuk (yang biasanya menyebabkan polusi) 
  • Tidak menggunakan pestisida 
  • Penghasilan tanaman lebih stabil 
  • Gulma tidak dapat tumbuh
  • Perawatan lebih praktis
  • Tanaman dapat tumbuh lebih pesat dan dengan keadaan yang tidak kotor dan rusak
Mungkin ada yang pernah bertanya, "Mengapa tanaman bisa hidup meskipun tidak ditanam di tanah?"

Jawabannya adalah, "Kadang-kadang media tanam (tanah) bukan merupakan 'kebutuhan dasar' untuk pertumbuhan/kehidupan tanaman, dan seringkali berfungsi sebagai alat penyokong mekanis tegaknya/berdirinya tanaman saja. Contoh ekstrem adalah sistem aeroponik yang dapat tumbuh sempurna dengan tidak menggunakan tanah atau media tanam inert lainnya"
 













Posting Komentar

0 Komentar